Jakarta, otosight.com – Kurun waktu lima tahun jadi indikator penting pertumbuhan penjualan kendaraan berbahan bakar fosil berbasis ICE dan Hybrid, seiring kemajuan teknologi komponen busi iridium berkontribusi besar pada mesin mobil dan motor yang effisien dan ramah lingkungan di tengah pertumbuhan populasi EV yang belum signifikan secara nasional.
Dalam acara Coaching Clinic bertajuk “Material Iridium Standar Mobil Terkini” pada Senin (10/2) di Casakhasa, Jakarta Selatan, PT Niterra Mobility Indonesia (NMI) membeberkan data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) periode 2021-2024, di mana populasi kendaraan hybrid 3,45 % masih lebih banyak dari EV 2,09 % namun secara nasional masih didominasi kendaraan ICE 94,4%.
Overview pasar mobil nasional tersebut menggambarkan bahwa kendaraan bermesin bakar maupun jenis mesin sinergi motor listrik (hybrid) kekinian menjadi pilihan ideal para konsumen otomotif di Tanah Air. Dan bisnis busi pun masih terbuka lebar sejalan dengan teknologi penggunaan material Iridium, selain jenis platinum atau nikel yang digunakan mesin kendaraan konvensional.
Brand Jepang Kuasai Mesin Hybrid
Meskipun ada pergeseran konsumen ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan (EV), Mobil konvensional (ICE) masih mendominasi pasar. Busi dengan material iridium kini semakin banyak diterapkan pada mobil baru berkat kemampuannya dalam memberikan performa yang lebih efisien dan tahan lama.
PT NMI selaku produsen busi NGK juga memaparkan detail catatan Gaikindo, berdasarkan 10 besar merk kendaraan masih dikuasai brand Jepang seperti Toyota, Daihatsu, Honda, Suzuki dan Mitsubishi. Namun di luar dugaan di urutan berikutnya mobil Tiongkok berlabel Wuling mengungguli Hyundai, Mazda, Nissan dan BMW.
Penggunaan busi Iridium menjadi standar komponen terkini mencapai 72.9 %, dimulai saat kemunculan mesin baru yang dipakai pada merk Toyota (47,5%) dan Daihatsu (27%), yakni jenis mesin berkode NR, WA-VE, M20- FKS, 1KR-VET, 2AR-FE, A25- FXS,2ZR. Sementara sisanya, ini digunakan oleh Wuling (0,8%), Hyundai (2,9%), Mitsubishi (8,8%) dan Honda (9,2%).
Sedangkan busi konvensional jenis nikel, rasio penggunaannya mencapai 27,7% dan dikuasai merk Suzuki (42,1%) berkode mesin K14B, Honda (33,4%) berkode L15ZI serta Daihatsu (17%) yang masih menggunakan mesin tipe 1KR-VE. Diikuti merk baru asal Tiongkok yaitu Wuling (6,4%) dan DFSK (0,9%).
Tren mesin mobil kekinian berbasis busi iridium pun menjadi tantangan NGK untuk menyediakan produk berkualitas bersaing di pasar. Hal ini memberikan peluang besar bagi industri busi, mengingat banyak kendaraan hybrid dan konvensional yang masih memerlukan busi iridium untuk mendukung performa mesin dan efisiensi bahan bakar. Pasar busi untuk kendaraan-kendaraan ini pun masih terbuka lebar, dengan potensi pertumbuhan yang menjanjikan.
NGK Spark Plugs, sebagai pemimpin pasar dalam industri busi, terus mempertahankan posisi terdepan dalam hal pangsa pasar global. Sebagai produsen busi nomor satu di dunia, NGK telah lama menjadi pilihan utama para produsen kendaraan global, terutama dalam aplikasi busi iridium yang terus berkembang.
“Seiring dengan kemajuan teknologi otomotif, kami percaya bahwa busi iridium akan semakin banyak digunakan pada mobil baru di masa depan. Dengan komitmen untuk terus berinovasi dan menghadirkan produk berkualitas tinggi, NGK siap mendukung industri otomotif dalam mencapai efisiensi dan performa yang lebih baik,” ujar Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia.
Mesin Lebih Kompak, Busi Lebih Ramping
Transisi kendaraan listrik (EV) menjadi fokus utama industri otomotif saat ini untuk efisiensi bahan bakar dan pengurangan emisi CO2 tetap menjadi tantangan utama dalam meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi pada sistem pengapian kendaraan. Elemen bahan utama dengan daya tahan dan konduktivitas yang lebih tinggi dan memberikan pengapian yang lebih efisien dapat mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang.
Perubahan dimensi mesin modern yang kompak juga mempengaruhi ukuran dan bentuk busi memiliki dimensi yang semakin kecil dan menuntut teknologi busi juga semakin canggih. Nah, busi dengan material iridium (nama produk : Laser Iridium) yang diproduksi oleh NGK dengan desain yang lebih kecil namun tetap memberikan performa pengapian yang maksimal dan efisiensi bahan bakar yang optimal.
PT NMI selaku produsen Busi NGK memahami kebutuhan pasar yang terus berkembang dengan menyediakan berbagai pilihan busi berbagai jenis kendaraan mobil penumpang, kendaraan komersial, hingga sepeda motor. Dengan produk-produk inovatif dan terdepan seperti Busi Platinum (efisiensi ekonomis), busi Iridium (perfroma harian), busi Laser Iridium (performa setara genuine) hingga busi Double Precious Metal (performa dengan masa pakai lebih panjang), NGK hadir untuk memberikan solusi terbaik dalam pilihan pengapian kendaraan.
Juga berbagai kelebihan-kelebihan busi berbahan Iridium yang sudah menjadi standar baru kendaraan masa kini, terutama soal harga yang dinilai oleh sebagian besar konsumen relatif cukup mahal. Untuk itu konsumen yang menghadapi kendala harga busi yang tinggi, terutama untuk kendaraan OEM (Original Equipment Manufacturer), NGK Busi Indonesia juga menawarkan alternatif yang lebih efisien, yaitu busi G-Power (Platinum).
Tingginya populasi kendaraan bermesin dengan NR seperti Avanza, Xenia, Calya, Sigra, Terios dan Rush, NGK menghadirkan produk pilihan alternatif G-Power dengan kode produk LKAR6AGP. Produk ini hadir dengan harga lebih terjangkau tanpa mengorbankan kualitas dan kemampuan pengapian yang baik dan pilihan ideal bagi pengguna kendaraan dengan performa maksimal namun harganya ramah di kantong.