Bermula hanya 20 orang merakit baterai di sebuah kantor sewaan pada 1995 silam. Tiga tahun kemudian mendirikan cabang di Eropa. Dua tahun setelahnya pada 2000, sayap bisnis BYD kian berkembang. Menjalin kerja sama perusahaan seluler raksasa dunia. Motorola dan Nokia.
Tiga tahun berlalu pada 2003, tonggak sejarah penting memasuki era industri otomotif. BYD membeli perusahaan negara demi lisensi memulai produksi mobil konvensional. Pada 22 Desember 2005, mobil konvensional BYD F3 berbahan bakar fosil resmi diluncurkan. Sedan empat pintu ini diyakini sebagai langkah awal menuju era NEV (New Energy Vehicle).
Fakta pun berbicara. Pada 2008 mobil hybrid pertama dunia BYD F3DM berhasil diciptakan. Dua huruf D dan M bermakna dual mode. Mobil inovatif “bertenaga ganda” dengan mode EV atau Hybrid. Kurun waktu 12 tahun BYD pun sudah memiliki kantor pusat sendiri. Teknologi berkelanjutan BYD pada 2021 kembali merilis kendaraan listrik super canggih DM-i, super hybrid dan platform mobil listrik yang dikenal e-Platform 3.0.
“Platform 3.0 bukan berarti sebelumnya ada platform 1.0 atau 2.0. Akan tetapi berkelanjutan 1.0, 1.1, 1.2, 1,3 dan seterusnya. Proses ini membutuhkan banyak waktu dari segi biaya dan riset,” ungkap Jacob Ma, Head of Training BYD Asia-Pacific, Assistant President Director PT BYD Motor Indonesia dalam acara BYD Tech Auto Talks bersama para media di IIMS, JIExpo Kemayoran, Rabu (21/2/2024).
Teknologi yang diciptakan BYD pun beragam. Mulai dari Blade Battery di setiap EV, e-platform yang fenomenal ruang lebih efisien, serta sistem mesin eight in one powertrain canggih. BYD Dolphin adalah mobil listrik pertama menggunakan e-Platform ini. Mengukir penjualan NEV pertamanya ini sejuta unit pada 2021, diikuti prestasi penjualan berikutnya 3 juta unit hanya dalam tempo singkat 18 bulan pada 2022.