Otosight, Jakarta – Sudah rahasia umum banyak busi (spark plug) imitasi atau palsu beredar di pasaran. Sering terjadi kasusnya busi dibeli di toko online atau platform e-commerce. Namun tak jarang yang tertipu beli langsung offline, jika tak jeli mencermati ciri busi asli dan palsu.
Contoh sederhana beli busi imitasi tapi gasket (ring) terpisah. Bisa jadi itu palsu. Bahkan menurut Diko Oktaviano ada yang lebih parah, yakni merekondisi busi bekas jadi seperti baru dan dijual kembali.
“Kemasannya mirip tapi businya bekas pakai, meskipun secara fisik asli. Pasti merugikan konsumen,” ungkap pria dari Technical Support Product Specialist PT Niterra Mobility Indonesia (NMI) produsen busi NGK di acara Coaching Clinic ‘Kupas Tuntas Busi NGK’ Rabu (24/1/2024) lalu.
Hal ini tentu menjadi tantangan memberantas maraknya busi ‘KW Super’ lewat edukasi mengenal busi asli. Ada tiga keunggulan busi NGK yakni fitur, logam mulia dan proses manufaktur. Dari varian/tipe busi seperti Nickel hingga MotoDX dengan keunggulan pada materialnya.
Komponen daleman busi seperti center elektrode pada busi palsu tidak menggunakan material logam mulia, hanya logam biasa. Lebih ekstrem lagi, kata Diko, mungkin logam besi pakai besi pagar. Diko mencontohkan pada busi yang dibelah dua bagian tengah ada material kuning tembaga.
Jika dicermati lebih dalam, Busi NGK menghadirkan lebih banyak perbedaan pada struktur busi dan proses manufaktur serta komponen yang berasal langsung dari Jepang. Utamanya penggunaan serbuk khusus (Sealing Powder) sebagai penguat struktur bentuk busi menahan kebocoran gas dari ruang bakar.
Selain itu, proses merapatkan metal shell pada busi NGK juga menggunakan proses cold caulking dan disertai dengan Insulator yang dirakit di Jepang. Sealing Powder tidak dimiliki oleh kompetitor sehingga lebih berkualitas khususnya dalam hal durabilitas.